Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Resmikan Intibios Karawang, dan Kehadiran Layanan Kesehatan Intibios Tingkatkan Iklim Investasi di Daerah

 


KARAWANG -- Setelah berjuang melewati pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya tes kesehatan untuk mendeteksi dini risiko kesehatan yang dihadapi, terutama risiko penularan penyakit. Kesadaran juga berkembang di kalangan pelaku usaha, yang melihat kesehatan sebagai faktor penting investasi. Ketika memilih suatu lokasi investasi, para pelaku usaha dan investor sangat mempertimbangkan keberadaan dan kemampuan layanan kesehatan di tempat itu.    

“Karena itu saya menyambut baik kehadiran Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Karawang. Kehadiran Layanan kesehatan dari Intibios akan meningkatkan iklim investasi di Karawang. Kita sedang memasuki masa pemulihan dan kebangkitan ekonomi. Tak lama lagi industri akan menggeliat, termasuk di Karawang. Kehadiran layanan kesehatan terintegrasi sangat penting mendukung kebangkitan ekonomi kita,” kata Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam peresmian Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Karawang, Sabtu (12/03/2022). 

Bahlil melanjutkan, sebagai tuan rumah dari banyak kawasan industri berstandar internasional dan berorientasi ekspor, Karawang harus terus berbenah dan berinovasi untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif. Apalagi sekarang, saat ekonomi dunia mulai bangkit setelah mengalami perlambatan akibat pandemi.

Kementerian Investasi/BKPM telah menetapkan target realisasi investasi pada 2022 sebesar Rp 1.200 triliun. Naik dari target tahun lalu sebesar Rp 900 triliun. Salah satu faktor yang mendukung pencapaian target itu adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan bergerak lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi dunia. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi dunia melambat dari 5% menjadi 4%, sementara Indonesia akan tumbuh 5%. 

“Sekaranglah waktu yang tepat untuk berpartisipasi dalam gelombang kebangkitan ekonomi Indonesia. Saya mengapresiasi Ibu Bupati Karawang yang terus bekerja keras mengawal kabupaten ini di tengah masa-masa sulit pandemi,” kata mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) ini. 

Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi adalah jaringan nasional layanan kesehatan terintegrasi. Awalnya, sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium berkolaborasi membangun laboratorium untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. 

“Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap layanan kesehatan harus direspons oleh semua, baik pemerintah, komunitas kesehatan, dan dunia usaha. Kesehatan adalah investasi strategis untuk kekuatan bangsa di masa depan. Intibios hadir untuk memberikan layanan terintegrasi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan teknologi dan sistem informasi mutakhir, masyarakat akan mendapatkan informasi kesehatan yang akurat dan tepercaya,” ujar Rio Abdurrachman, Direktur Utama Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi pada acara peresmian tersebut. 

Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi adalah buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium yang digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior yang juga mantan Menteri Perdagangan bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya. Penanggung jawab laboratorium saat ini dijabat Dokter Veronica Wiwing yang memiliki spesialisasi di bidang mikrobiologi klinis. Intibios Lab, Klinik & Farmasi kini memiliki 35 unit layanan di 18 kota di Indonesia. 

Rio menjelaskan, pemeriksaan kesehatan (melalui medical check-up dan tes yang dibutuhkan di laboratorium), konsultasi dokter, pencegahan penyakit melalui vaksinasi, dan penanganan masalah menggunakan obat-obatan yang disediakan oleh farmasi merupakan satu kesatuan mata rantai untuk membuat masyarakat tetap sehat, tetap produktif, dan bahagia. 


“Kami ingin hadir dan menemani tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan. Manfaat dari pemeriksaan kesehatan bukan hanya dirasakan oleh individu yang melakukannya, tapi juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya,” ujar Rio. 


Acara peresmian ini dihadiri juga oleh Pejabat Pemkab Karawang, Anggota DPR RI Sa'an Mustofa, Anggota DPRD Jabar Sabil, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subantono, sejumlah impinan Bank  , dan puluhan undangan penting lainnya. Sebagai tanda peresmian, Bahlil membubuhkan tandatangannya pada prasasti dari pualam hitam. Acara yang tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat itu dipungkasi dengan peninjauan fasilitas. (mar/rls)

Next Post Previous Post