Putar Film 3D Tentang Otak Manusia, Siloam Hospitals Edukasi Potensi dan Bahaya Tentang Otak


PALANGKARAYA – Organ otak pada manusia merupakan salah satu organ penting yang berperan dalam peradaban manusia. Otak manusia memiliki fungsi yang begitu menakjubkan. Dengan lebih dari 100 milyar sel saraf (neuron), organ ini mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh. 

Kemampuan otak manusia dalam membangun ide dan kreativitas menjadikan manusia berbeda dengan hewan. Merunut sejumlah fakta pada perjalanan sejarah dunia membuktikan, bahwa manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu membangun peradaban. Salah satunya  melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemampuan otak manusia ditentukan bukan semata-mata melalui jumlah sel saraf, tetapi melalui hubungan yang terbentuk antar sel saraf tersebut (sinaps). Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka semakin tinggi kapasitas otak dalam memproses informasi. Sinaps otak bisa dipicu oleh berbagai aktivitas otak, diantaranya adalah belajar dan berpikir. Sebaliknya, sinaps otak juga bisa mengalami kerusakan akibat berbagai hal, diantaranya merokok dan penggunaan narkoba.

Siloam Hospitals Palangka Raya sebagai bagian dari Siloam Hospitals Group menaruh perhatian terkait hal ini. Bergerak dari motivasi untuk mendorong pengembangan bidang kesehatan Palangka Raya dan Kalimantan Tengah, Siloam Hospitals Palangka Raya mengundang Prof. Dr. Dr. dr. Eka Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D bersama tim bedah saraf (TBS) Siloam Hospitals untuk mengadakan pemutaran film 3D dan seminar edukasi kesehatan otak di Studio XXI Palangka Raya Mall (Palma XXI), Jumat (14/01/2022).

"Pemutaran film ini dikemas dalam bentuk yang berbeda dan merupakan yang pertama kali di Palangka Raya. Kami berharap melalui pemutaran film ini, lebih banyak masyarakat mengetahui bahwa otak manusia memiliki fungsi yang menakjubkan dan bahwa banyak penyakit pada otak sebetulnya bisa disembuhkan atau dicegah," ujar dr. Kevin Chrisanta Budiyatno selaku Hospital Director Siloam Hospitals Palangka Raya sesaat sebelum acara dimulai.

Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, sekaligus pimpinan tim bedah saraf Siloam Hospitals, Prof. Dr. Dr. dr. Eka Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D., ikut menghimbau agar pemutaran film dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kota Palangkaraya menjadi semakin lebih baik.

"Luaskan ilmu dengan bersekolah setinggi tingginya. Agar Kalimatan Tengah tumbuh dan semakin unggul dalam pembangunan. 

Tindakan bedah saraf yang ditampilkan dalam film ini merupakan tindakan yang sulit dan membutuhkan peralatan yang canggih. Peralatan bisa diadakan secara bertahap, tetapi tanpa ada manusia yang mampu mengerjakan, maka peralatan ini menjadi tidak ada fungsinya," ujar Prof. Dr. Dr. dr. Eka Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D saat menyampaikan narasi saat pemutaran film, Jumat (14/01/2022) di kota Palangkaraya.

Ditambahkan Prof Eka, layanan bedah saraf sudah tersedia di Siloam Hospitals Palangka Raya sejak 1,5 tahun yang lalu. Keberadaan layanan bedah saraf di Siloam Hospitals Palangka Raya memungkinkan untuk mengerjakan kasus-kasus yang sebelumnya terpaksa harus dirujuk.

Siloam Hospitals Palangkaraya Memiliki Layanan Bedah Saraf

Salah satu tim bedah saraf Siloam Hospitals, dr. Michael Lumintang Loe, M.Si., M.Ked. (Neruosurg), Sp.BS, FINPS yang berpraktik di Siloam Hospitals Palangka Raya, mengatakan bahwa sejak layanan bedah saraf tersedia di Siloam Hospitals Palangka Raya, beberapa layanan diagnostik juga mulai dikembangkan. Salah satunya adalah CT Angiografi Brain yang sebelumnya masih relatif terbatas di Palangka Raya. 

Bertepatan dengan acara pemutaran film 3D Siloam Hospitals Palangka Raya juga berhasil mengerjakan tindakan pengangkatan tumor otak secara endoskopik melalui hidung (trans-sphenoid) untuk pertama kalinya.

Edukasi Film

Film 3D dengan tema "The Greatness of Human Brain Determines Nation's Civilization and Its Potential Catastrophe" ini berdurasi 70 menit. Pada akhir sesi film diberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk bisa bertanya langsung kepada narasumber. Film ini memberikan edukasi yang begitu baik, namun bisa dipahami oleh orang awam karena cara penyampaian yang sederhana. 

Diharapkan, pemutaran film turut membangun semangat kerja sama antara Pemerintah Daerah, swasta, dan putra putri Kalimantan Tengah guna saling mendukung memajukan bidang kesehatan di Kalimantan Tengah melalui penyediaan layanan yang selama ini terpaksa harus dirujuk ke luar wilayah, baik karena keterbatasan kompetensi maupun karena keterbatasan fasilitas. (mar/rls)

Next Post Previous Post