Peternak Ayam di Ambang Bangkrut, Potensi Pengangguran Bertambah 2 Juta Orang

Editor:
Ilham Gunawan
 | Redaksi
Ilustrasi peternak ayam (Foto: Istimewa)


prokompimindramayu.blogspot.com, Jakarta - Imbas pandemi virus Corona (COVID-19) merembet kepada situasi perekonomian para peternak ayam. Anjloknya harga ayam di tingkat peternak mulai dirasakan dari September 2018 lalu mengakibatkan para peternak kesulitan menjual ayamnya karena penurunan daya beli

Hingga saat ini, para peternak telah merugi sekitar Rp 5 triliun karena harga jual jauh di bawah biaya produksi, mulai dari pakan ternak, vaksi  dan sebagainya.

"Dari September 2018 kerugian sudah mencapai Rp 5 triliun," kata Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko, Jumat (17/4/2020).

Singgih mengatakan, apabila pemerintah tidak lekas menangani masalah ini, peternak yang jumlahnya mencapai 300.000 orang bisa terancam gulung tikar. Jika ini terjadi, 2 juta orang yang terlibat dalam industri tersebut akan dipastikan terancam kehilangan pekerjaannya.

"Ini sudah terjadi setahun lebih, kira-kira 1,5 tahunlah. Mereka terus rugi. Totalnya peternak inti juga plasma sekitar 200.000-300.000 orang. Itu hanya peternak, belum pekerjanya dan pedagangnya. Total orang yang bekerja di industri ayam itu bisa 2 juta lebih. Kalau tidak segera diselamatkan bisa menambah angka pengangguran," terang Singgih.


Menurutnya, pemerintah sudah memerintahkan PT Berdikari (Persero) untuk menyerap 12 juta ekor ayam di peternak, melalui rapat koordinasi (rakor) pangan yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kamis (16/4/2020) kemarin. Harapannya, dengan langkah tersebut peternak ayam bisa lekas terselamatkan.

"Kemarin rakor pangan di Kemenko Perekonomian dan sudah diputuskan bahwa ayam kelebihan 12 juta ekor rencananya akan diambil oleh pemerintah melalui BUMN. Mulainya harusnya disegerakan, karena yang Berdikari sudah ditunjuk, apalagi uangnya juga sudah siap semua," tambahnya.
Next Post Previous Post