Covid-19, Pengamat: Bukan Hanya Ojol, Angkutan Umum Lain Perlu Diperhatikan

Editor:
Ilham Gunawan
 | Redaksi
Ilustrasi moda transportasi umum (Foto: Istimewa)


prokompimindramayu.blogspot.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 berdampak kepada banyak sektor, salah satunya ekonomi pun ikut terpukul. Tidak hanya berimbas pada driver ojek online (ojol), di sisi lain juga banyak berdampak pada profesi yang bergantung pada pendapatan harian.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, bahwa pemerintah atau BUMN sebaiknya dapat bertindak adil terhadap seluruh profesi angkutan umum.
Lanjutnya, pengemudi ojol kini mendapat keistimewaan berupa cashback bensin. Djoko juga turut menyayangkan pemberian cashback itu tidak berlaku adil kepada semua angkutan umum.
Di samping itu, perusahaan transportasi daring dapat banyak sekali funding, tidak berbanding lurus dengan perusahaan-perusahaan transportasi lainnya yang harus berupaya secara mandiri.
"Angkutan roda tiga seperti bajaj sebagai salah satu moda angkutan umum beroperasi di Jakarta sudah tidak diperhatikan keberadaannya. Sudah wilayah operasinya dibatasi, tambah semakin terpuruk di saat ojek daring (ojol) muncul dengan wilayah operasi tanpa batasan," ujar Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Rabu (15/4/2020).
Menurutnya, angkutan bajaj dibiarkan beroperasi dengan tanpa perlindungan, meski sama-sama sebagai angkutan umum yang legal.
"Ditambah lagi dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah, berdampak pada angkutan umum sepi penumpang," imbuhnya.
Selain itu, tambahnya, pengemudi ojek daring masih memiliki peluang mendapatkan penghasilan dengan membawa barang. Sementara, pengemudi angkutan umum lainnya tidak memiliki peluang itu, disebabkan mobilitas orang berkurang dan moda yang digunakan dibatasi jumlah penumpangnya.
Next Post Previous Post