Lapangan Sepak Bola Dipakai Shelter PKL, Pemuda di Indramayu Gelar Aksi
Protes warga Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, terkait pembangunan shelter PKL gusuran Bantaran Sungai Cimanuk di atas lapangan sepakbola GOR Singalodra kembali memuncak.
Masyarakat, khususnya pemuda yang tergabung dalam Forum Masyarakat Desa Sindang (Formasi) menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan GOR Singalodra Indramayu, Minggu (1/9/2019).
Presidium Formasi, Tomi Susanto mengatakan, pembangunan shelter di atas lapangan sepakbola GOR Singalodra ini harus segera dihentikan.
"Saya mewakili masyarakat Desa Sindang khususnya pemuda, bahwasanya kegiatan hari ini adalah bentuk protes masyarakat," ujar dia saat melakukan orasi di depan pembangunan shelter PKL di GOR Singalodra.
Ia mengatakan, lapangan sepakbola di GOR Singalodra adalah satu-satunya lahan yang dimiliki masyarakat Desa Sindang untuk melakukan aktivitas olahraga, terutama olahraga sepak bola.
Ditegaskan Toni Susanto, atlet-atlet sepakbola Indramayu khususnya yang berdomisili di Desa Sindang sangat bergantung kepada lapangan sepak bola tersebut.
"Lapangan bola ini kalau mau tahu sudah mencetak atlet-atlet Indramayu, ada yang ikut Porda ada yang ikut Piala Soeratin," ujarnya.
Oleh karena itu pihaknya secara tegas menolak alih fungsi lapangan sepak bola tersebut untuk dijadikan lapak para PKL.
Ia juga menyayangkan tindakan pemerintah daerah yang tidak melibatkan perwakilan masyarakat terkait rencana pembangunan shelter-shelter itu.
"Jika tidak segera dihentikan bukan tidak mungkin kami ke depan akan menggerakan massa dalam skala besar," ucap dia.
Ia menambahkan, masyarakat menolak keras apabila shelter-shelter PKL dibangun di lapangan sepak bola.
Namun, apabila dibangun di tempat lain (masih kawasan GOR Singalodra) mereka mempersilakannya.
"Kan, masih luas lahan yang kosong di GOR Singalodra, kenapa harus lapangan yang dikorbankan, kalau tempat lain ya silahkan," ucap dia. (TN)