Kisah 41 Monyet di Situs Buyut Banjar Indramayu


Di balik ramainya pengunjung di Situs Buyut Banjar, di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, rupaya menyimpan cerita tersendiri.

Menurut salah satu juru kunci Situs Buyut Banjar, Anton (64), cerita yang melegenda di Situs Buyut Banjar adalah kisah 41 prajurit yang dikutuk menjadi monyet.

"Awal mulanya itu salah satu pangeran dari Cirebon bernama Pangeran Surya Negara datang ke sini untuk mengatasi banjir," ucapnya, Kamis (6/6/2019).

Ia mengatakan, asal usul nama Situs Buyut Banjar sendiri berasal dari kata banjar atau banjir.

Hal tersebut lantaran lokasi setempat sering terjadi banjir.

Anton menambahkan, demi mengatasi persoalan banjir itu Pangeran Surya Negara memerintahkan rakyatnya bekerja membuat Sungai Longgagastina agar banjir tidak meluas ke daerah-daerah lain.

Pangeran Surya Negara pada saat itu mengutus Nyi Ayu Kelir yang berasal dari daerah Kedokan.

Atas permintaan sang pangeran diutuslah sebanyak 41 prajurit oleh Nyi Ayu Kelir dari Kedokan.

Para prajurit itu dipimpin oleh seorang bernama Ki Ratim.

Namun bala bantuan tersebut tidak kunjung datang hingga Sungai Longgagastina selesai dibuat oleh Pangeran Surya Negara.

Anton mengatakan, pada suatu hari para prajurit yang dipimpin Ki Ratim ini datang menghadap Pangeran Surya Negara.

Mereka berniat melapor untuk mulai membantu pembuatan sungai. Namun, saat mereka datang Sungai Longgagastina itu sudah rampung dibuat.

"Waktu itu terjadi hari Jumat, mereka juga katanya ketahuan tidak salat oleh Pangeran Surya Negara dan sedang asyik makan buah tenggulun ada juga yang menyebutnya kurma," ujar Anton.

Saat itu, Pangeran Suryanegara marah besar. Ditirukan Anton, Pangeran Surya Negara berkata, “Malas, tak mau mentaati perintah, untuk apa datang kalau Sungai Longgagastina sudah selesai.”

Karena sangat murkanya, Pangeran Surya Negara menyumpahi para prajurit itu dengan kata-kata kasar.

"Empat puluh satu orang ini disumpahi oleh pangeran menjadi monyet. Mereka juga diperintah untuk tetap tinggal di sini selamanya dan makan hanya dari pemberian orang-orang yang melintasi Situs Buyut Banjar," kata Anton.

Hingga saat ini, disampaikan Anton, monyet-monyet tersebut masih tetap ada.

Mereka selalu berjumlah 41 ekor dan tidak pernah bertambah ataupun berkurang.

"Iya, selalu 41 dari dulu. Tidak tahu ada yang melahirkan atau meninggal, karena bangkainya tidak pernah ditemukan satu pun," ujar dia. (TN)
Next Post Previous Post