Polres Indramayu Bekuk 16 Pelaku Jaringan Pencuri Rumah Kosong


Pencuri spesialis rumah kosong di Kabupaten Indramayu berhasil diringkus petugas dari Satreskrim Polres Indramayu. Sedikitnya 16 orang pelaku dalam satu jaringan itu ditahan polisi.

Mereka sudah beraksi di sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu. Para pencuri bahkan pernah beraksi di rumah dinas salah seorang kepala seksi di Kejaksaan Negeri Indramayu. Para pelaku memiliki peran masing-masing mulai dari pemetik hingga penadah.

Kapolres Indramayu, Ajun Komisaris Besar Yoris Marzuki, menuturkan, salah seorang dari belasan pelaku merupakan residivis kambuhan. “Sudah empat kali keluar masuk penjara,” kata Yoris di Mapolres Indramayu, Senin, 6 Mei 2019.

Yoris mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, terakhir kali mereka melakukan aksi pada bulan Maret kemarin. Mereka menggasak sebuah rumah dinas yang ditempati oleh kepala seksi di Kejaksaan Negeri Indramayu.

Pelaku berhasil menggondol laptop, emas, dan barang berharga lainnya. “Korban lalu membuat laporan. Kasatreskrim melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku,” katanya.

Para pelaku telah beraksi di sejumlah wilayah seperti Jatibarang, Kedokan Bunder, Indramayu, Losarang, dan Patrol. Mereka selalu mengincar rumah kosong yang ditinggalkan para pemiliknya bepergian.

Sebelum beraksi mereka terlebih dahulu melakukan survey ke rumah calon korbannya. Rumah yang menjadi prioritas pengintaian para pelaku biasanya yang berada di area perumahan sepi.

Setelah menetapkan target, barulah mereka beraksi dengan mencongkel jendela maupun pintu rumah untuk merangsek ke dalam rumah. Selain mengincar rumah kosong, mereka juga kerap mengintai di kos-kosan yang ditinggal pergi pemiliknya.

Semua pelaku yang merupakan warga Indramayu itu dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Semua barang bukti pun telah diamankan oleh polisi sebagai bukti di dalam persidangan nanti. “Di antaranya laptop, 12 telefon genggam, dan perhiasan,” ujarnya.

Yoris menegaskan, patroli keamanan di bulan Ramadan ini akan terus ditingkatkan. Apalagi menjelang Lebaran, sebagian masyarakat akan meninggalkan kediamannya untuk mudik. Polisi tidak akan lengah mengamati setiap gerak-gerik dari para pelaku kejahatan.

Andreas Tarigan, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Indramayu, yang menjadi salah satu korban menuturkan, kediamannya dibobol saat ia tengah melaksanakan tugas. Dia pun kaget rumahnya telah dibobol dan diobrak-abrik orang tak dikenal.

“Terima kasih kepada Pak Kapolres, Wakapolres, Kasatreskrim, Kanit, dan seluruh jajaran yang berhasil membongkar kasus ini,” ujarnya. Dia berharap, para pelaku bisa jera dan tak mengulangi perbuatannya kembali di kemudian hari. Masyarakat pun diminta untuk melapor jika menemukan indikasi adanya tindak kriminal di wilayahnya masing-masing. (PR) 
Next Post Previous Post