Wakil Bupati Drs.H. Supendi M.Si Kuwu Desa Temiangsari lestarikan Budaya adat istiadat lndramayu
MENARA POST - Era Globalisasi pandang perlu ke Bhinekaan pemersatu Bangsa untuk senantiasa masyarakat arti Demokrasi persatuan dan kesatuan demi terjaganya ( NKRI ) Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sudah jadi tradisi masyarakat Indramayu rasa syukur mereka terhadap apa yang didapatkan dari hasil pertanian maka budaya ini berkembang turun temurun seperti yang di lakukan warga buyut kedung kilayu Desa temiangsari kec.Kroya.Kab.Indramayu.
Di tengah tengah perkembangan Globalisasi saat ini banyak masyarakat yang punya tradisi dan adat yang hampir hampir kehilangan eksistensinya ini sangat penting agar kita tidak kehilangan jati diri sebagai masyarakat Desa sangat kental dengan adat dan budaya karena merupakan kekayaan daerah yang tidak ternilai.
[ads-post]
Undang undang RI telah memberikan jaminan akan hal ini Sehingga eksistensinya harus terus di lestarikan.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Drs.H.Supendi M.Si ketika menghadiri acara sedekah bumi/ruwat bumi di Desa Temiangsari blok Buyut kedung kilayu rabu 3/10/2018.
Adat sedekah bumi atau ruwat bumi adalah menjadi warisan turun temurun di dalamnya macam macam kegiatan hal ini menujukan bahwa tatanan yang melekat pada masyarakat lndramayu umumnya selalu tetap terjaga dengan baik di tengah kemajuan jaman yang luar bisa pungkas Wakil Bupati Drs.H.Supendi M.Si.
Hal ini merupakan satu wujud kesatuan bagi masyarakat Desa Temiangsari Kec.Kroya untuk ajang silaturohmi menjalin kebersamaan rasa solidaritas yang tinggi antara pemerintah dengan rakyat yang ada di pedesaan.
Kepala Desa ( Kuwu ) pamong seluruh masyarakat dan muspika kecamatan antusias menyambut kehadiran Bpk.Drs.H.Supendi M.Si. Wakil Bupati Indramayu.
Masyarakat dan ( Kuwu ) Desa Temiangsari berharap agar ada kesinambungan Rakyat edesaan dengan pemerintah Kab.Indramayu terus di terjaga dengan kerukunan melalui kultur budaya adat istiadat tehasnya. ( ATO.RN )
Sudah jadi tradisi masyarakat Indramayu rasa syukur mereka terhadap apa yang didapatkan dari hasil pertanian maka budaya ini berkembang turun temurun seperti yang di lakukan warga buyut kedung kilayu Desa temiangsari kec.Kroya.Kab.Indramayu.
Di tengah tengah perkembangan Globalisasi saat ini banyak masyarakat yang punya tradisi dan adat yang hampir hampir kehilangan eksistensinya ini sangat penting agar kita tidak kehilangan jati diri sebagai masyarakat Desa sangat kental dengan adat dan budaya karena merupakan kekayaan daerah yang tidak ternilai.
[ads-post]
Undang undang RI telah memberikan jaminan akan hal ini Sehingga eksistensinya harus terus di lestarikan.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Drs.H.Supendi M.Si ketika menghadiri acara sedekah bumi/ruwat bumi di Desa Temiangsari blok Buyut kedung kilayu rabu 3/10/2018.
Adat sedekah bumi atau ruwat bumi adalah menjadi warisan turun temurun di dalamnya macam macam kegiatan hal ini menujukan bahwa tatanan yang melekat pada masyarakat lndramayu umumnya selalu tetap terjaga dengan baik di tengah kemajuan jaman yang luar bisa pungkas Wakil Bupati Drs.H.Supendi M.Si.
Hal ini merupakan satu wujud kesatuan bagi masyarakat Desa Temiangsari Kec.Kroya untuk ajang silaturohmi menjalin kebersamaan rasa solidaritas yang tinggi antara pemerintah dengan rakyat yang ada di pedesaan.
Kepala Desa ( Kuwu ) pamong seluruh masyarakat dan muspika kecamatan antusias menyambut kehadiran Bpk.Drs.H.Supendi M.Si. Wakil Bupati Indramayu.
Masyarakat dan ( Kuwu ) Desa Temiangsari berharap agar ada kesinambungan Rakyat edesaan dengan pemerintah Kab.Indramayu terus di terjaga dengan kerukunan melalui kultur budaya adat istiadat tehasnya. ( ATO.RN )