PJU Di Perbatasan Indramayu-Cirebon Padam, Masyarakat Khawatir Rawan Kejahatan Jalanan
MENARA POST - INDRAMAYU – Masyarakat Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan sekitarnya sudah lebih dari sebulan ini mengeluhkan padamnya belasan titik Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terpasang di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Singakerta.
“PJU itu semula menyala dan dipasang guna menerangi gelap gulita kondisi Jalan Provinsi di Desa Singakerta yang merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Indramayu – Kabupaten Cirebon,” ujar warga sekitar, Maman, 48.
Dengan kondisi Jalan Raya Desa Singakerta yang sekarang gelap gulita, katanya maka dampaknya mengganggu kenyamanan dan bahkan keselamatan masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor. Sebab Jalan raya di wilayah itu dikenal rawan kriminalitas atau rawan aksi begal.
Dikatakan, Pemkab Indramayu memasang puluhan titik PJU di jalan itu tujuannya untuk membantu masyarakat dalam menekan angka kejahatan khususnya begal. Sebab dengan sorot lampu PJU yang terang benderang di Jalan Raya Desa Singakerta pada malam hari, orang-orang yang melintas di jalan itu, termasuk begal, wajahnya dapat dikenali pengguna jalan lainnya. “Kondisi terang benderangnya Jalan Raya Desa Singakerta inilah yang membuat begal sering mengurungkan aksi kejahatannya,” katanya.
Ia menambahkan, sejak belasan titik PJU di Jalan Provinsi Desa Singakerta itu padam, dampaknya masyarakat jika malam ahri enggan bepergian ke luar rumah. Pertimbangannya kondisi Jalan Raya Desa Singakerta yang serpi rawan aksi kejahatan dan kecelakaan-lalu-lintas. “Ya sudah tahu sendiri kondisi Jalan Raya Desa Singakerta malam hari gelap gulita lantaran pada sisi kanan – kiri merupakan areal pesawahan,” ujarnya.
[ads-post]
Kepala Desa (Kades) Singakerta, Urip dihubungi mengemukakan, berdasarkan hasil pendataan di lokasi, sedikitnya 13 titik PJU di Jalan Raya Desa Singakerta itu padam alias tidak menyala. “Padamnya PJU itu ada yang karena konsleting dan ada juga karena kabel PJU putus,” ujar Urip.
Banyakanya PJU yang padam diakui Kades Singakerta, Urip berimbas terhadap keselamatan dan kenyamanan para penguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor. “Sudah beberapa kali terjadi, pengendara sepeda motor menabrak orang gila yang berkeliaran di jalan,” katanya.
Untuk itu, Kades minta Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu mengganti titik PJU yang padam. “Pemdes Singakerta sudah mengusulkan agar semua titik PJU yang padam diganti. Namun sayangnya usulan yang sudah disampaikan belum ditanggapi serius. Pemdes Singakerta tetap berharap, Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu segera memperbaiki belasan titik PJU yang padam,” ujar Kades Urip, di ruang kerjanya.
Urip, Kepala Desa (Kades) Singakerta |
Dengan kondisi Jalan Raya Desa Singakerta yang sekarang gelap gulita, katanya maka dampaknya mengganggu kenyamanan dan bahkan keselamatan masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor. Sebab Jalan raya di wilayah itu dikenal rawan kriminalitas atau rawan aksi begal.
Dikatakan, Pemkab Indramayu memasang puluhan titik PJU di jalan itu tujuannya untuk membantu masyarakat dalam menekan angka kejahatan khususnya begal. Sebab dengan sorot lampu PJU yang terang benderang di Jalan Raya Desa Singakerta pada malam hari, orang-orang yang melintas di jalan itu, termasuk begal, wajahnya dapat dikenali pengguna jalan lainnya. “Kondisi terang benderangnya Jalan Raya Desa Singakerta inilah yang membuat begal sering mengurungkan aksi kejahatannya,” katanya.
Ia menambahkan, sejak belasan titik PJU di Jalan Provinsi Desa Singakerta itu padam, dampaknya masyarakat jika malam ahri enggan bepergian ke luar rumah. Pertimbangannya kondisi Jalan Raya Desa Singakerta yang serpi rawan aksi kejahatan dan kecelakaan-lalu-lintas. “Ya sudah tahu sendiri kondisi Jalan Raya Desa Singakerta malam hari gelap gulita lantaran pada sisi kanan – kiri merupakan areal pesawahan,” ujarnya.
[ads-post]
Kepala Desa (Kades) Singakerta, Urip dihubungi mengemukakan, berdasarkan hasil pendataan di lokasi, sedikitnya 13 titik PJU di Jalan Raya Desa Singakerta itu padam alias tidak menyala. “Padamnya PJU itu ada yang karena konsleting dan ada juga karena kabel PJU putus,” ujar Urip.
Banyakanya PJU yang padam diakui Kades Singakerta, Urip berimbas terhadap keselamatan dan kenyamanan para penguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor. “Sudah beberapa kali terjadi, pengendara sepeda motor menabrak orang gila yang berkeliaran di jalan,” katanya.
Untuk itu, Kades minta Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu mengganti titik PJU yang padam. “Pemdes Singakerta sudah mengusulkan agar semua titik PJU yang padam diganti. Namun sayangnya usulan yang sudah disampaikan belum ditanggapi serius. Pemdes Singakerta tetap berharap, Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu segera memperbaiki belasan titik PJU yang padam,” ujar Kades Urip, di ruang kerjanya.