Musim Kemarau, 14 Kecamatan Di Indramayu Rawan Kekeringan
INDRAMAYU – Musim kemarau yang kering kerontang saat ini dampaknya menyengsarakan masyarakat, khususnya para petani. Mereka mengeluh krisis air irigasi sehingga menghambat kegiatan usaha pertanian mereka. Selain itu, ada salah satu kecamatan yang menjadi langganan krisis air bersih yaitu Kecamatan Krangkeng.
Edi Kusniana |
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Dadang Muliana mengemukakan, dari 31 kecamatan se-Kabupaten Indramayu, terdapat 14 kecamatan rawan dilanda kekeringan saat musim kemarau. Ke-14 kecamatan itu: Losarang, Krangkeng, Gabuswetan, Lelea, Sindang, Haurgeulis, Widasari, Juntinyuat, Kandanghaur, Kroya, Arahan, Sliyeg, Cikedung dan Jatibarang.
“Bahkan ada kecamatan dilanda krisis air bersih setiap musim kemarau yaitu Kecamatan Krangkeng,” katanya di ruang kerjanya, Rabu (3/10/18).
Ia mengatakan, selama ini masyarakat Kecamatan Krangkeng selalu proaktif meminta bantuan ke BPPD Indramayu melalui camat agar dikirim air bersih. BPBD Indramayu selalu menanggapi permintaan masyarakat, karena sudah menjalin kerja sama dengan PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu guna memenuhi air bersih. BPBD Indramayu juga berkoordinasi dengan Polres dan Kodim.
“BPBD Indramayu selalu merespon permohonan air bersih untuk membantu masyarakat mengatasi kekeringan dengan bekerjasama PDAM Indramayu dan tim di tingkat kecamatan. Bagi yang membutuhkan air bersih dapat mengajukan permohonan melalui Kepala Desa diketahui camat,” ucapnya serasya menambahkan musim kemarau di Jawa Barat akan berlangsung hingga akhir Oktober 2018.
Ia menambahkan, apabila masyarakat butuh bantuan penanganan bencana, dapat menghubungi call center pusat pengendalian operasi BPBD di nomor 081998877006. “BPBD memberikan bantuan penanganan bencana seperti angin puting beliung, banjir rob, kekeringan, banjir dan bencana tak terduga lainnya,” jelasnya.