Listrik Byar Pet, Pengusaha Beras di Karangsinom Mumet
Indramayu - Para pengusaha dan pemilik pabrik penggilingan padi di kawasan sentra industri beras Karangsinom, Kecamatan Kandanghaur, lagi mumet. Mereka terancam rugi miliaran rupiah. Ini gara-gara seringnya kejadian pemadaman mendadak oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sepanjang Minggu (26/11).
Tidak adanya pasokan listrik membuat pabrik mereka stop produksi dan ratusan buruh menganggur. Pengiriman beras ke Pasar Induk Cipinang pun terhenti.
Tak sampai di situ, sejumlah komponen di pabrik penggilingan padi yang mayoritas sudah beralih ketenaga listrik serta buatan impor itupun mengalami kerusakan akibat aliran listrik yang byar pet sampai berkali-kali dari pagi sampai sore hari.
Ketua Perkumpulan Pedagang Beras Karangsinom (Pagar Besi), Firman menyebutkan, jumlah pasti nilai kerugian masih dihitung. Tapi angkanya ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sebab, sebanyak 83 pabrik penggilingan padi di kawasan sentra industri beras Karangsinom total tidak ada yang produksi.
“Sekitar 100 ribu ton beras tidak bisa diproduksi dan dikirim ke Cipinang. Sehari saja tidak kirim kesana, itu sudah mengancam ketersediaan pangan nasional,” ucap Firman Lubis kepada Radar.
Sejak kemarin pula, ungkap dia, anggota Pagar Besi telah banyak mengadu soal pemadaman mendadak tanpa pemberitahuan tersebut. Masalah pemadaman inipun lantas dibahas bersama-sama agar kejadian serupa tidak terulang dan untuk mengetahui penyebab sebenarnya.
Hingga akhirnya diputuskan untuk menggeruduk kantor unit PLN yang ada di wilayah Kecamatan Kandanghaur. Namun sayang, pihak yang dituju tidak berada di tempat. Jawaban dari beberapa staf di sanapun dinilai tidak memuaskan.
Demikian pula klarifikasi dari perwakilan PLN Indramayu yang datang ke salah satu pabrik beberapa jam setelah aksi yang dikawal oleh pihak kepolisian tersebut. “Kami kurang puas. Janjinya Rabu dijadwalkan ada pertemuan lagi dengan pimpinan PLN Indramayu. Mudah-mudahan ada jawaban memuaskan,” harap Firman.
Penulis : Kho