Asal-usul Desa Sleman dan Tambi

Makam Ki Buyut Tambi (Gambar Radarberitaonline.blogspot.co.id)

Jika Anda pergi ke daerah pergi ke daerah Sliyeg Indramayu, Anda akan menemukan makam yang biasanya ramai dikunjungi oleh peziarah yakni Ki Buyut Sleman dan Ki Buyut Tambi. Dan nama Ki Buyut tersebut menjadi nama Desa yakni Desa Sleman dan Tambi. Apa dan bagaimana hingga nama tersebut dijadikan nama desa, berikut ceritanya : 

Pada zaman dulu ada orang bersaudara yakni Ki Buyut Sleman dan Ki Buyut Tambi. Keduanya selalu bersama-sama dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Walaupun bersaudara ternyata sifatnya berbeda sekali. Ki Buyut Tambi orangnya rajin dan sabar, sedangkan Ki Buyut Sleman orangnya malas, tidak mau bekerja. 

Ki Buyut Tambi selalu datang ke Ki Buyut Sleman agar dia mau bekerja bersama-sama membuat rumah. Walaupun Ki Buyut Sleman malas, tetapi dia memiliki kelebihan yakni semua orang tunduk kepadanya. 

Waktu Ki Buyut Tambi datang menjemput Ki Buyut Sleman, seperti biasanya Ki Buyut Sleman sedang tidur atau sedang makan. Hanya begitu kegiatan sehari-hari Ki Buyut Sleman. 

Karena jengkel melihat kelakuan Ki Buyut Sleman, maka Ki Buyut Tambi marah dan berkata “Hai Ki Buyut Sleman, bosan saya melihat kelakuan kamu, setiap saya datang kamu pasti sedang tidur, apakah hidupmu hanya untuk tidur dan makan?” 

Kemudian Ki Buyut Sleman pun menjawab “Kamu tidak mengerti saya, pekerjaanku memang hanya makan dan tidur saja, kalau kamu tidak mau menjemputku pergilah dan saya tidak usah dijemput lagi karena saya tidak akan rugi”. 

Ki Buyut Tambi sangat marah mendengar jawaban dari Ki Buyut Sleman tersebut, begitu juga Ki Buyut Sleman pun sangat marah. Dan Ki Buyut Sleman disuruh pulang oleh Ki Buyut Tambi. Ki Buyut Sleman tidak mau menerima nasehat dari Ki Buyut Tambi. 

Ki Buyut Tambi bertambah marah hingga akhirnya dia membanting pendil (tempat masak) hingga pecah berantakan. Ki Buyut Sleman bingung dengan kejadian tersebut karena hanya dengan pendil tersebut dia bisa memasak nasi. 

Karena marahnya Ki Buyut Sleman meminta pendil itu diganti dan minta disatukan kembali pecahan-pecahan pendil tadi. “Kalau engkau tidak dapat mengerjakannya, saya akan minta sandalmu dan sandal itu akan saya lempar ke tanah Tambi, seandainya sandal itu dipotong di perbatasan Tambi maka berarti tanah Sleman bertambah sampai ke tempat jatuhnya sandal”. 

Sandal tersebut kemudian dilempar oleh Ki Buyut Sleman, dan sandal itu dipotong di perbatasan (Sekarang PT Pertani) di Desa Tambi. Tempat dimana sandal itu jatuh hingga sekarang masih ada yang dikenal dengan Sumur Tlumpah (Tlumpah = Sandal). Sumur itulah yang menjadi batas desa Sleman dan Desa Tambi hingga sekarang. 

Saat ini makam Ki Buyut Tambi dan Ki Buyut Sleman selalu ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai wilayah selain dari Indramayu juga dari daerah lain. Dikutip dari Buku Sejarah Indramayu karya H. A. Dasuki
Next Post Previous Post