Bedug Tertua Di Indramayu Ini Memiliki Cerita Unik
Bedug Masjid Benda (Dok. Kang Agus) |
Bedug salah satu alat tradisional yang biasa digunakan di Masjid atau Mushola sebagai tanda datangnya waktu shalat. Bedug terbuat dari kayu yang biasanya ditutupi dengan menggunakan kulit sapi, kulit kerbau atau kambing pada bagian sisinya. Semakin besar kayunya maka semakin besar pula kulit yang digunakan.
Salah satu keunikan dari bedug yang ada di Indramayu adalah bedug yang ada di Masjid Benda Kecamatan Karangampel. Bedug ini mungkin satu-satunya Bedug tertua yang masih tersisa di Indramayu. Bedug ini diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun apabila disesuaikan dengan tahun yang tertulis di Masjidnya yang bertuliskan huruf Arab 1112 H, atau sekitar tahun 1692 Masehi.
Menurut cerita rakyat setempat secara turun temurun, konon bedug tersebut tidak terlepas dari kisah kesaktian Sunan Welang pembuat bedug tersebut. Dia membuat bedug tersebut dengan menggunakan kayu Sidaguri. Tapi kalau melihat jenisnya tanaman Sidaguri merupakan jenis tumbuhan semak kecil yang berkhasiat sebagai obat asam urat dengan nama lain Sida Rhombifolia. Kecil kemungkinan digunakan untuk membuat bedug.
Sepeninggal Sunan Welang, setiap Bedug ini ditabuh, bunyinya mampu menggema hingga ke keraton Cirebon. Dan hal itulah yang pernah membuat salah satu pangeran Cirebon atau sering disebut Elang, merasa tertarik untuk menyelidikinya. Apakah gerangan yang menyebabkan bedug ini mampu terdengar sampai jarak berpuluh-puluh kilometer.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, rasa penasaran sang Elang menggelayut dalam pikirannya. Hingga suatu hari, diutuslah beberapa abdi dalem untuk pergi ke desa yang ada bedug tersebut sambil membawa amanatnya. Kalau diperbolehkan bedug tersebut di bawa ke Cirebon hanya sehari atau dua hari saja nanti dikembalikan kata abdi dalem tersebut.
Tapi rupanya warga desa Benda menolak secara halus maksud utusan-utusan dari Cirebon tadi, Warga Desa pun sudah sepakat dengan memberikan sebuah alasan yang sebenarnya mengada-ada tidak jujur kepada mereka.
“Maaf Tuan-tuan, Kami belum bisa meminjamkannya sekarang, sebab kulit bedugnya sedang bolong” Ujar salah salah seorang perwakilan warga desa di depan para utusan tersebut yang duduk bersama dengan warga dengan memperhatikan salah satu warga yang berbicara tersebut.
Akhirnya para utusan pun pulang ke Cirebon dengan tangan hampa, dan melaporkan alasan warga desa Benda apa adanya kepada Sang Elang. Sang Elang dari Cirebon pun hanya berkata, “ ya sudah tidak apa-apa kalau bedugnya bolong mah”.
Keesok harinya, betapa terkejutnya warga desa Benda tersebut karena Bedug yang semula masih utuh tersebut ternyata bolong. Warga pun tidak mengetahui apa penyebab bedug tiba-tiba bolong. Hingga akhirnya satu desa tersebut geger karena tiba-tiba bedug di masjid tersebut bolong.
Hingga sekarang, bedug yang ada di masjid Benda tersebut setiap kali diganti kulitnya tidak akan bertahan lama kemudian bolong dan bolong lagi. Bedug tersebut tidak pernah seawet kulit yang melekat pada bedug-bedug lainnya.
Itulah cerita unik dan menarik tentang bedug masjid Benda yang selalu bolong setiap diganti dengan kulit yang baru.
Ditulis oleh Kang Agus