Warga Pilangsari Temukan Buaya di Lokasi Banjir
Penampakan buaya yang ditemukan warga pasca banjir Indramayu |
Indramayu - Banjir yang melanda Indramayu ternyata mendatangkan berbagai persoalan lain. Binatang buas seperti ular banyak ditemukan.
Bahkan warga Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu dikagetkan dengan penemuan buaya, Selasa (17/3/2015).
Buaya yang ditemukan warga Blok Tengah tersebut membuat geger korban banjir. Apalagi Desa Pilangsari mengalami kerusakan paling parah akibat banjir. Buaya sepanjang satu meter tersebut terbawa arus sehingga ada di rumah Juned (42).
Ketika itu saya sedang membersihkan lantai usai banjir. Saya juga terkejut ada benda bergerak-gerak di antara lumpur tersebut. Karena takut binatang buas, saya panggil teman dan dikepung. Ternyata benar itu seekor buaya, ungkap Juned.
Juned dan warga mengepung buaya agar tidak keluar sehingga membahayakan korban banjir. Dengan sigap akhirnya buaya itu dipukul oleh warga di bagian kepalanya. Beberapa kali buaya itu hendak melarikan diri.
Buaya tersebut akhirnya terpaksa dibunuh oleh warga karena takut membahayakan, kata Juned.
Pascapenemuan seekor buaya oleh salah seorang warga Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang Kabupaten indramayu, warga korban banjir diliputi rasa ketakutan akan datangnya binatang buas.
Banjir ternyata membawa bukan hanya material tanah dan sampah tapi binatang yang di dalamnya ikut terbawa.
Kami memang diliputi rasa was-was karena pastinya banyak binatang buas terutama ular dan buaya terbawa arus, ungkap seorang warga Pilangsari, Ahmad.
Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana mengaku sudah meminta warga tetap waspada. Berbagai persoalan akan timbul pascabanjir seperti penyakit, kekurangan bahan makanan, pakaian dan datangnya binatang buas seperti ular dan buaya harus diwaspadai.
Warga diminta hati-hati pascabanjir kemarin. Selain material air, tanah dan sampah ternyata banyak binatang yang terbawa arus, ungkap Edi.
Sebelumnya akibat jebolnya Sungai Cimanuk tujuh kecamatan terendam air di Kabupaten Indramayu, Senin (16/3/2015). Ketujuh kecamatan yang dilanda banjir itu, yakni Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Tukdana, Lohbener, Sindang dan Pasekan.
Banjir pun dikhawatirkan akan semakin meluas akibat masih tingginya volume debit air sungai di wilayah hulu yang terletak di Kabupaten Majalengka dan Garut. Terdapat tanggul sungai Cimanuk yang jebol di daerah Pilangsari maupun Telukagung.
Namun, jebolnya tanggul terparah terjadi di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Selain membuat ribuan rumah warga tergenang, luapan air sungai juga menggenangi jalur Pantura hingga menyebabkan jalur penghubung Cirebon Jakarta itu lumpuh.
Bahkan warga Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu dikagetkan dengan penemuan buaya, Selasa (17/3/2015).
Buaya yang ditemukan warga Blok Tengah tersebut membuat geger korban banjir. Apalagi Desa Pilangsari mengalami kerusakan paling parah akibat banjir. Buaya sepanjang satu meter tersebut terbawa arus sehingga ada di rumah Juned (42).
Ketika itu saya sedang membersihkan lantai usai banjir. Saya juga terkejut ada benda bergerak-gerak di antara lumpur tersebut. Karena takut binatang buas, saya panggil teman dan dikepung. Ternyata benar itu seekor buaya, ungkap Juned.
Juned dan warga mengepung buaya agar tidak keluar sehingga membahayakan korban banjir. Dengan sigap akhirnya buaya itu dipukul oleh warga di bagian kepalanya. Beberapa kali buaya itu hendak melarikan diri.
Buaya tersebut akhirnya terpaksa dibunuh oleh warga karena takut membahayakan, kata Juned.
Pascapenemuan seekor buaya oleh salah seorang warga Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang Kabupaten indramayu, warga korban banjir diliputi rasa ketakutan akan datangnya binatang buas.
Banjir ternyata membawa bukan hanya material tanah dan sampah tapi binatang yang di dalamnya ikut terbawa.
Kami memang diliputi rasa was-was karena pastinya banyak binatang buas terutama ular dan buaya terbawa arus, ungkap seorang warga Pilangsari, Ahmad.
Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana mengaku sudah meminta warga tetap waspada. Berbagai persoalan akan timbul pascabanjir seperti penyakit, kekurangan bahan makanan, pakaian dan datangnya binatang buas seperti ular dan buaya harus diwaspadai.
Warga diminta hati-hati pascabanjir kemarin. Selain material air, tanah dan sampah ternyata banyak binatang yang terbawa arus, ungkap Edi.
Sebelumnya akibat jebolnya Sungai Cimanuk tujuh kecamatan terendam air di Kabupaten Indramayu, Senin (16/3/2015). Ketujuh kecamatan yang dilanda banjir itu, yakni Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Tukdana, Lohbener, Sindang dan Pasekan.
Banjir pun dikhawatirkan akan semakin meluas akibat masih tingginya volume debit air sungai di wilayah hulu yang terletak di Kabupaten Majalengka dan Garut. Terdapat tanggul sungai Cimanuk yang jebol di daerah Pilangsari maupun Telukagung.
Namun, jebolnya tanggul terparah terjadi di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Selain membuat ribuan rumah warga tergenang, luapan air sungai juga menggenangi jalur Pantura hingga menyebabkan jalur penghubung Cirebon Jakarta itu lumpuh.
Penulis: Ghiok Riswoto
Sumber: Inilah