Balita Butuh Penanganan Medis RSUD Indramayu
Topik Ibrahim |
Indramayu - Topik Ibrahim (2 bulan) anak pasangan Anwas dan Aam warga Desa Mekar Waru blok Wesel Rt 05/02 Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu Jawa Barat, kondisinya sangat memprihatinkan dan butuh penanganan serius oleh tim medis RSUD Indramayu, pasalnya keberadaan balita yang bermula dari dugaan gizi buruk sempat mencengangkan kondisi keluarga tergolong tidak mampu dan sempat dilarikan ke RSUD Ciereng Subang.
Hasil penelusuran dilapangan menyebutkan, balita tersebut sudah terlahir dengan kondisi yang menghawatirkan dan membutuhkan penangan medis, namun akibat keterbatasan biaya, pemulihan dan uapaya perawatan yang pernah dilakukan di RSUD subang berjalan hanya satu minggu, wal hasil kondisi balita tersebut pada posisi berat badan 3,2 kg dan tinggi badan 56,5 cm. Dampak dari belum selesainya pengurusan administarasi kependudukan keluarga Anwas dan Aam, berdampak pada proses pengajuan BPJS terkendala dan menyebabkan kondisi balita tersebut menjadi perbincangan public dan pihak keluarga hanya pasrah dengan kondisi yang ada.
Kepala Desa Mekar Waru, Ading ketika dikonfirmasi dikediamannya, sempat tercengang dengan informasi yang disampiakan, setelah kemudian menelusuri dengan jajaran Pemdes Mekar Waru pihaknya kemudian mengundang bidan desa dan ketua RW, walhasil keberadaan balita Topik Ibrahim dapat diketahui kondisinya berdasarkan keterangandari Bidan Desa serta pengakuan ketua RW.
“Apa yang dibutuhkan untuk balita ini dalam memenuhi penguatan administrasi kependudukan kami siap membantu,” tuturnya kemarin, Minggu(8/3) dikediaman Juru Tulis.
Ading akan melakukan upaya maksimal bagi warganya bersama dengan petugas medis diwilayahnya dibantu dengan tokoh masyarakat setmpat, dalam menyelesaikan masalah yang diderita warganya.
Dengan ditemani Ketua RW, Balita tersebut dapat ditemui dikediamannya walhasil kondisinya sangat menghawatirkan untuk segera dilakukan tindakan medis, bahkan informasinya didalam leher balita tersebut terdapat masalah yang harus diangkat sehingga menyebabkan pernafasan mengalami gangguan.
“Jika hingga dua tahun kedepan tidak segera dilakukan operasi, kemungkinan berdampak pada paru-parunya,”ungkap sumber kepada “ER.Net”.
Wakil Direktur RSUD Indramayu Bidang Pelayanan Medis, Dr. Kurniawan mengungkapkan pihaknya akan menerima sepenuh hati jika balita tersebut memang sangat membutuhkan pertolongan medis. “Mangga silahkan segera bawa ke RSUD Indramayu, jika memang kondisinya sangat memprihatinkan,”tuturnya dalam sambungan telepon.
Informasi adanya balita yang sangan mengejutkan public, muncul disalah satu jejaring social dalam akun FB group Suara Demokrasi Indramayu dan sempat menjadi trading topic pembahasan anggota group, sehingga admin group tersebut akan memberikan support dan bantuan untuk biaya perwatan di RSUD Indramayu.
Hasil penelusuran dilapangan menyebutkan, balita tersebut sudah terlahir dengan kondisi yang menghawatirkan dan membutuhkan penangan medis, namun akibat keterbatasan biaya, pemulihan dan uapaya perawatan yang pernah dilakukan di RSUD subang berjalan hanya satu minggu, wal hasil kondisi balita tersebut pada posisi berat badan 3,2 kg dan tinggi badan 56,5 cm. Dampak dari belum selesainya pengurusan administarasi kependudukan keluarga Anwas dan Aam, berdampak pada proses pengajuan BPJS terkendala dan menyebabkan kondisi balita tersebut menjadi perbincangan public dan pihak keluarga hanya pasrah dengan kondisi yang ada.
Kepala Desa Mekar Waru, Ading ketika dikonfirmasi dikediamannya, sempat tercengang dengan informasi yang disampiakan, setelah kemudian menelusuri dengan jajaran Pemdes Mekar Waru pihaknya kemudian mengundang bidan desa dan ketua RW, walhasil keberadaan balita Topik Ibrahim dapat diketahui kondisinya berdasarkan keterangandari Bidan Desa serta pengakuan ketua RW.
“Apa yang dibutuhkan untuk balita ini dalam memenuhi penguatan administrasi kependudukan kami siap membantu,” tuturnya kemarin, Minggu(8/3) dikediaman Juru Tulis.
Ading akan melakukan upaya maksimal bagi warganya bersama dengan petugas medis diwilayahnya dibantu dengan tokoh masyarakat setmpat, dalam menyelesaikan masalah yang diderita warganya.
Dengan ditemani Ketua RW, Balita tersebut dapat ditemui dikediamannya walhasil kondisinya sangat menghawatirkan untuk segera dilakukan tindakan medis, bahkan informasinya didalam leher balita tersebut terdapat masalah yang harus diangkat sehingga menyebabkan pernafasan mengalami gangguan.
“Jika hingga dua tahun kedepan tidak segera dilakukan operasi, kemungkinan berdampak pada paru-parunya,”ungkap sumber kepada “ER.Net”.
Wakil Direktur RSUD Indramayu Bidang Pelayanan Medis, Dr. Kurniawan mengungkapkan pihaknya akan menerima sepenuh hati jika balita tersebut memang sangat membutuhkan pertolongan medis. “Mangga silahkan segera bawa ke RSUD Indramayu, jika memang kondisinya sangat memprihatinkan,”tuturnya dalam sambungan telepon.
Informasi adanya balita yang sangan mengejutkan public, muncul disalah satu jejaring social dalam akun FB group Suara Demokrasi Indramayu dan sempat menjadi trading topic pembahasan anggota group, sehingga admin group tersebut akan memberikan support dan bantuan untuk biaya perwatan di RSUD Indramayu.
Penulis: Ihsan
Sumber: Ekspos Rakyat