Akibat Minim Peminat, Kesenian Tradisional Indramayu Nyaris Punah
Indramayu - Akibat minimnya peminat, 3 kesenian tradisional khas Kabupaten Indramayu Jawa Barat punah karena sudah tidak pernah ditampilkan lagi di masyarakat.
Ketiga kesenian tradisional itu adalah ronggeng slerek, golek cepak dan tanjidor yang merupakan serapan kesenian dari Portugis yang dulu banyak ditampilkan masyarakat Indramayu saat acara hajatan untuk arak-arakan.
Staf Pelaksana Kebudayaan Dispora Kabupaten Indramayu Suparto Agustinus mengatakan pelestarian seni dan budaya tidak terlepas dari minat masyarakat dan adanya regulasi yang memberikan jaminan terhadap pelestariannya.
Dia menuturkan kesenian tradisional khas Kabupaten Indramayu yang nyaris punah karena minim peminat akan tetapi masih sesekali ditampilkan antara lain berokan, sintren khas Indramayu, reog bleknong, dan genjring umbul atau bisa disebut genjring akrobat.
“Minat masyarakat Kabupaten Indramayu terhadap kesenian selalu dinamis dan mengikuti perkembangan,” katanya, Kamis (26/02/2015)
Suparto mencontohkan dulu masyarakat di Kabupaten Indramayu sangat gemar terhadap kesenian tarling, kemudian tergeser dengan hadirnya organ tunggal dan kini organ tunggal kembali ditambahkan suling, gendang dan alat musik lainnya.
“Selain minat masyarakat, perlu ada payung hukum untuk pelestarian kesenian khususnya yang tradisional dan khas Indramayu,” ujarnya.
Penulis: Maman Abdurahman
Sumber:bandung.bisnis